Sambal Pecak (ngeunah).
Apakah anda lagi mencari inspirasi untuk resep sambal pecak (ngeunah) yang unik? Cara menyiapkannya memang susah-susah gampang. Jika salah mengolah maka hasilnya akan hambar dan bahkan tidak sedap. Padahal sambal pecak (ngeunah) yang enak harusnya sih mempunyai aroma dan rasa yang bisa memancing selera kita.
Ada beberapa hal yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas rasa dari sambal pecak (ngeunah), mulai dari jenis bahan, kemudian pemilihan bahan segar sampai cara membuat dan menyajikannya. Tidak usah pusing jika hendak menyiapkan sambal pecak (ngeunah) enak di mana pun anda berada, karena asal sudah tahu triknya maka hidangan ini dapat menjadi suguhan spesial.
Nah, kali ini kita coba, yuk, siapkan sambal pecak (ngeunah) sendiri di rumah. Tetap dengan bahan yang sederhana, hidangan ini dapat memberi manfaat untuk membantu menjaga kesehatan tubuh kita. Anda bisa membuat Sambal Pecak (ngeunah) menggunakan 6 bahan dan 4 langkah pembuatan. Berikut ini cara untuk menyiapkan hidangannya.
Bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan dalam pembuatan Sambal Pecak (ngeunah):
- Siapkan 15 Cabe rawit Secukupnya.
- Ambil 1 buah tomat iris kotak.
- Siapkan 4 siung bawang merah.
- Siapkan 3 siung bawang putih iris tipis goreng.
- Siapkan 3 SDM Minyak goreng.
- Siapkan secukupnya Garam.
Langkah-langkah menyiapkan Sambal Pecak (ngeunah):
- Ulek kasar semua bahan, sisihkan.
- Goreng bawang merah iris hingga kuning.
- Panas² tuang ke ulekan aduk rata dan koreksi rasa.
- Selamat mencoba 🤗.
Inilah cara memasak Sambal Pecak (ngeunah), ayo dilakukan dirumah anda dengan mengikuti semua bahan dan langkah detail itu. Silahkan dibookmark halaman ini jadi anda mampu dengan cepat kembali kesini apabila ada yang terlupa atau berharap menemukan artikel resep menarik yang diinginkan. Atau tinggalkan email anda, supaya selalu mendapatkan update resep terpopuler dari kami. Selamat masak. Sumber Resep didapatkan dari: https://cookpad.com
“Saya bangun setiap pagi dan hari itu akan menjadi hari yang hebat. Anda tidak akan pernah tahu kapan hari itu berakhir jadi saya memilih untuk menolak hari yang buruk.” -Paul Henderson-
Leave a Reply